jennie_cute
astronomi

<--mY biOgRaphy-->

02.44
Dulu,,,, tepatnya tanggal 20 januari 1991 ada sepasang suami istri yang sedang berbahagia,,karena melahirkan seorang bayi perempuan yang maniss dan imut,, dan bayi perempuan itu diberi nama JENNIE YULFINA,,,
Seiring berjalannya waktu,, jennie itu tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang baik hati,ramah,,tidak sombong,,,dan suka menabung(narsis dikit dunkz).
tanpa basa-basi,,,ceritanya dilangsungin aja ketika jennie sekolah di sekolah yang sangat terbaik Negeri Taluk Kuantan,,tepatnya SMA N.I.,,
Menurut teman-teman disekolahnya,, jennie itu teman yang baik,meski kadang-kadang jahilnya gak ketulungan,,,suka marah-marah g' jelas,,dan sering bantu temen kalau lagi susah...Ketika kelas X,,,jennie berdomisili di kelas X.3, kelas yang dikenal saaaangaatbaik dan rajin,,, tapi ketika dikelas XI,,anak perempuan yang manis ini,,memilih jurusan IPS tepatnya XI IPS I,, karena menurut dia,,jurusan IPS itu adalah jurusan yang tidak mementingkan image seperti jurusan lainnya,,dan lagi pula jurusan IPS itu adalah jurusan yang lebih MERAKYAT(g' tau deyh dari segi mananya).
Menurut pendapat guru-guru di sekolah,,, jennie itu termasuk anak yang rajin dan rada-rada pintar meskipun kalau dikelas mulutnya g' pernah bisa diam (ngoceh yang g' jelas),,,,,
Kedua orang tua jennie selalu bangga karena telah memiliki seorang buah hati sepertinya,,, sebab jennie selalu bisa membuat orangtuanya merasakan bahagia(amien,,,mudah-mudahan)....Hingga akhirnya jennie menginjak bangku kelas XII IPS I di SMA N.I teluk kuantan...
setamatnya dari
SMA N.I teluk kuantan,, jennie kuliah di universitas malahayati bandar lampung... dengan jurusan yg sesuai keinginan ibunya,,,,, pada awalnya jennie sama sekali tidak ingin mengambil jurusan itu,,, tetapi setelah dijalani,, ia pun mulai menyenangi jurusan tsb... karena di sana ia menemukan seorang yg bisa di jadikan motivasi baginya,,,,,,,,,

Read On 0 komentar

mY wOrLd....!!!

02.48
BUMI
Bumi yang kita diami merupakan benda langit anggota tata surya yang berbentuk bulat. Di bawah tanah yang kita injak terdapat lapisan batu. Bagian dalam bumi jauh lebih panas daripada bagian luarnya. Inti bumi panas sekali. Manusia, hewan, tumbuhan hidup di bagian luar itu yang disebut kerak bumi.
Kedudukan sumbu rotasi bumi yang miring membentuk sudut 23,5 derajat terhadap garis normal bidang orbit bumi mengelilingi matahari, menjadi penyebab adanya tatanan empat musim tahunan di belahan bumi utara dan selatan, dan di Indonesia hanya terdapat musim kemarau dan musim hujan. Dalam setahun Matahari melintasi ekuator dua kali, yang pertama sekitar tanggal 21 Maret dan yang kedua sekitar 23 September.
Tanggal 21 Maret kedudukan matahari berada di arah titik musim semi atau vernal equinox atau titik aries. Matahari berpindah dari belahan langit selatan menuju belahan langit utara.
Sedangkan tanggal 23 September matahri berada di arah titik musim gugur atau autumnal equinox. Matahari melintas dari belahan langit utara ke belahan langit selatan.
Dahulu titik Vernal Equinox berada di arah rasi bintang Aries, namun akibat presesi sumbu planet bumi, sekarang berada di arah rasi Pisces. Dan arah ini terus bergeser ke barat, sehingga 700 tahun lagi titik Aries mencapai rasi Aquarius.
Gerak presesi sumbu bumi mirip dengan gerak sumbu gasing (panggal) atau seolah-olah menelusuri dinding kerucut dengan kemiringan 23.5 derajat. Jalur yang ditempuh planet untuk mengelilingi matahari disebut orbit. Bumi membutuhkan waktu satu tahun atau 365 hari 6 jam untuk membuat satu orbit (365,25 hari). Setiap empat tahun, kelebihan jam itu ditambahakan ke bulan Februari, sehingga menjadi 366 hari. Tahun istimewa itu disebut tahun kabisat (tahun panjang ), dan tahun yang lainnya adalah tahun basit (tahun pendek= 365 hari). Penanggalan Julian yang berakar dari sistem penanggalan Julius Caesar (45 SM ) yang merupakan perubahan sistem penanggalan Romawi.
Perubahan selanjutnya dilakukan oleh Paus Gregorius XIII menjadi sistem Gregorian. Saat pergantian sistem penanggalan dari Julian ke Gregorian, dalam penanggalan tertulis tanggal 4 Oktober 1582 dan keesokan harinya tanggal berubah menjadi 15 Oktober 1582 (artinya menghilangkan 10 hari à 5 Okt - 14 Okt 1582).
Tahun kabisat tidak lagi untuk semua tahun yang habis dibagi 4, tetapi tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4 dan tidak habis dibagi 100. Dengan kata lain saat ini tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 400, misalnya: Tahun 1700, 1800, 1900 merupakan tahun basit, karena habis dibagi 4 dan habis dibagi 100. Tahun 2000 adalah kabisat, karena habis dibagi 400.
Dengan aturan 1 tahun rata-rata penanggalan Gregorian adalah 365,2425 hari, menunjukkan ini lebih teliti dibandingkan penanggalan Julian sebelumnya yang menggunakan 365,25 hari. Hal ini mengurangi tahun kabisat yaitu 3 tahun kabisat per 400 tahun.
Adanya reformasi kalender surya atau kalender Masehi dari zaman mesir hingga kalender surya Gregorian menunjukkan bahwa pemahaman manusia terhadap kosmos tidak mendadak sempurna, bahkan perlu waktu ribuan tahun untuk memahami perubahan kecil yang baru terlihat efek kumulatifnya setelah beribu tahun kedepan.
Kenyataannya, menurut pengamatan modern pada awal abad 20, didapatkan bahwa 1 tahun tropis matahari rata-rata sekitar 365,242199 hari. Dengan demikian, masih ada peluang untuk reformasi kalender surya berikutnya.
Read On 0 komentar

"_ KOMET_"

01.38
Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet yang cerah pastinya menarik perhatian ramai.


Ciri fisik

Ketika komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya, radiasi dari matahari menyebabkan lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet, disebut coma. Akibat tekanan radiasi matahari dan angin matahari pada coma ini, terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi matahari.

Coma dan ekor komet membalikkan cahaya matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin dekat komet tersebut dengan matahari, semakin panjanglah ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor.

Ciri orbit


Komet mempunyai orbit berbentuk elips. Perhatikan ia mempunyai dua ekor

Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips.

Komet terkenal

Ada beberapa komet yang terkenal, misalnya:

Read On 0 komentar

Rasi BinTang...!!!

03.35

Rasi Bintang...

Suatu rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang

tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.

Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.

Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.

Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper

Daftar rasi bintang

Pada sidang umumnya yang pertama tahun 1922, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) secara resmi mengadopsi daftar modern 88 rasi. Dalam sidang umum tersebut diputuskan juga penggunaan secara eksklusif nama latin dan singkatan dengan tiga huruf dalam penyebutannya.[1] Eugène Delporte kemudian ditunjuk untuk mendefinisikan batas-batas yang tegas untuk tiap rasi, sehingga setiap titik di langit pasti berada dalam wilayah satu rasi, dan tidak mungkin tumpang tindih dengan rasi yang lain.

Sebenarnya istilah rasi lebih tepat digunakan untuk mendefinisikan suatu daerah tertentu pada bola langit, namun istilah itu sudah digunakan secara luas untuk menyebut sebuah pola susunan bintang yang dikandung oleh daerah tersebut.

Rasi modern

rasi singkatan nama genitif asal usul nama
arti
Andromeda
IPA: [ænˈdɹɑ.mə.də]
And Andromedae
IPA: [ænˈdɹɑ.mə.di]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
putri Andromeda
Antlia
IPA: [ˈænt.li.ə]
Ant Antliae
IPA: [ˈænt.li.i]
1763, Lacaille
pompa air
Apus
IPA: [ˈei.pəs]
Aps Apodis
IPA: [ˈæ.pə.dɪs]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

cendrawasih
Aquarius
IPA: [əˈkwe.ɹi.əs]
Aqr Aquarii
IPA: [əˈkwe.ɹi.ai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
pembawa air
Aquila
IPA: [ˈæ.kwə.lə]
Aql Aquilae
IPA: [ˈæ.kwə.li]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
elang
Ara
IPA: [ˈe.ɹə]
Ara Arae
IPA: [ˈe.ɹi]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
altar
Aries
IPA: [ˈe.ɹiz]
Ari Arietis
IPA: [əˈɹai.ə.tɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
domba jantan
Auriga
IPA: [ɔˈɹai.gə]
Aur Aurigae
IPA: [ɔˈɹai.dʒi]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
sais kereta perang
Boötes
IPA: [bouˈou.tiz]
Boo Boötis
IPA: [bouˈou.tɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
penggembala
Caelum
IPA: [ˈsi.ləm]
Cae Caeli
IPA: [ˈsi.lai]
1763, Lacaille
pahat
Camelopardalis
IPA: [ kʰəˌmɛ.ləˈpʰaɹ.də.lɪs]
Cam Camelopardalis
IPA: [ kʰəˌmɛ.ləˈpʰaɹ.də.lɪs]
1624, Bartsch [2]
jerapah
Cancer
IPA: [ˈkʰæn.sɚ]
Cnc Cancri
IPA: [ˈkʰæŋ.kɹai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
ketam
Canes Venatici
IPA: [ˈkʰei.niz vɪˈnæ.tə.sai]
CVn Canum Venaticorum
IPA: [ˈkʰei.nəm vɪˌnæ.təˈkʰo.ɹəm]
1690, Firmamentum Sobiescianum,
Hevelius

anjing-anjing
pemburu
Canis Major
IPA: [ˈkʰei.nɪs ˈmei.dʒɚ]
CMa Canis Majoris
IPA: [ˈkʰei.nɪs məˈdʒo.ɹɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
anjing besar
Canis Minor
IPA: [ˈkʰei.nɪs ˈmai.nɚ]
CMi Canis Minoris
IPA: [ˈkʰei.nɪs mɪˈno.ɹɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
anjing kecil
Capricornus
IPA: [ˌkʰæ.pɹəˈkʰɔɹ.nəs]
Cap Capricorni
IPA: [ˌkʰæ.pɹəˈkʰɔɹ.nai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
kambing laut
Carina
IPA: [kʰəˈɹai.nə]
Car Carinae
IPA: [kʰəˈɹai.ni]
1763, Lacaille,
dipisahkan dari Argo Navis

lunas kapal Argo
Cassiopeia
IPA: [ˌkʰæ.si.əˈpʰi.ə]
Cas Cassiopeiae
IPA: [ˌkʰæ.si.əˈpʰi.i]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
ratu Ethiopia
Centaurus
IPA: [sɛnˈtʰɔ.ɹəs]
Cen Centauri
IPA: [sɛnˈtʰɔ.ɹai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
Centaur
Cepheus
IPA: [ˈsi.fi.əs]
Cep Cephei
IPA: [ˈsi.fi.ai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
raja Ethiopia
Cetus
IPA: [ˈsi.təs]
Cet Ceti
IPA: [ˈsi.taɪ]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
ikan paus
Chamaeleon
IPA: [kʰəˈmi.li.ən]
Cha Chamaeleontis
IPA: [kʰəˌmi.liˈɑn.tɪs]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

bunglon
Circinus
IPA: [ˈsɝ.sə.nəs]
Cir Circini
IPA: [ˈsɝ.sə.nai]
1763, Lacaille
kompas
Columba
IPA: [kʰɵˈlʌm.bə]
Col Columbae
IPA: [kʰɵˈlʌm.bi]
1679, Royer,
dipisahkan dari Canis Major

merpati
Coma Berenices
IPA: [ˈkʰou.mə ˌbɛ.ɹəˈnai.siz]
Com Comae Berenices
IPA: [ˈkʰou.mi ˌbɛ.ɹəˈnai.siz]
1603, Uranometria,
dipisahkan dari Leo

rambut Berenice
Corona Australis [3]
IPA: [kʰɵˈɹou.nə ɔˈstɹei.lɪs]
CrA Coronae Australis
IPA: [kʰɵˈɹou.ni ɔˈstɹei.lɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
mahkota selatan
Corona Borealis
IPA: [kʰɵˈɹou.nə ˌbo.ɹiˈei.lɪs]
CrB Coronae Borealis
IPA: [kʰɵˈɹou.ni ˌbo.ɹiˈei.lɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
mahkota utara
Corvus
IPA: [ˈkʰɔɹ.vəs]
Crv Corvi
IPA: [ˈkʰɔɹ.vai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
burung gagak
Crater
IPA: [ˈkʰɹei.tɚ]
Crt Crateris
IPA: [kʰɹəˈtʰi.ɹɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
cangkir
Crux
IPA: [ˈkʰɹʌks]
Cru Crucis
IPA: [ˈkʰɹu.sɪs]
1603, Uranometria,
dipisahkan dari Centaurus

salib selatan
Cygnus
IPA: [ˈsɪg.nəs]
Cyg Cygni
IPA: [ˈsɪg.nai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
angsa
Delphinus
IPA: [dɛlˈfai.nəs]
Del Delphini
IPA: [dɛlˈfai.nai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
lumba-lumba
Dorado
IPA: [dɵˈɹei.dou]
Dor Doradus
IPA: [dɵˈɹei.dəs]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

ikan todak
Draco
IPA: [ˈdɹei.kou]
Dra Draconis
IPA: [dɹəˈkʰou.nɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
naga
Equuleus
IPA: [ɪˈkʰwu.li.əs]
Equ Equulei
IPA: [ɪˈkʰwu.li.ai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
kuda kecil
Eridanus
IPA: [ɪˈɹɪ.də.nəs]
Eri Eridani
IPA: [ɪˈɹɪ.də.nai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
sungai
Fornax
IPA: [ˈfɔɹ.næks]
For Fornacis
IPA: [fɔɹˈnei.sɪs]
1763, Lacaille
tungku
Gemini
IPA: [ˈdʒɛ.mə.nai]
Gem Geminorum
IPA: [ˌdʒɛ.məˈno.rəm]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
kembar
Grus
IPA: [ˈgɹʌs]
Gru Gruis
IPA: [ˈgɹu.ɪs]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

burung bangau
Hercules
IPA: [ˈhɝ.kjə.liz]
Her Herculis
IPA: [ˈhɝ.kjə.lɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
Hercules,
anak Zeus
Horologium
IPA: [ˌhɑ.ɹəˈlou.dʒi.əm]
Hor Horologii
IPA: [ˌhɑ.ɹəˈlou.dʒi.ai]
1763, Lacaille
jam
Hydra
IPA: [ˈhai.dɹə]
Hya Hydrae
IPA: [ˈhai.dɹi]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
naga laut
Hydrus
IPA: [ˈhai.dɹəs]
Hyi Hydri
IPA: [ˈhai.dɹai]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

ular air
Indus
IPA: [ˈɪn.dəs]
Ind Indi
IPA: [ˈɪn.dai]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

Indian
Lacerta
IPA: [ləˈsɝ.tə]
Lac Lacertae
IPA: [ləˈsɝ.ti]
1690, Firmamentum Sobiescianum,
Hevelius

kadal
Leo
IPA: [ˈli.ou]
Leo Leonis
IPA: [liˈou.nɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
singa
Leo Minor
IPA: [ˈli.ou ˈmai.nɚ]
LMi Leonis Minoris
IPA: [liˈou.nɪs mɪˈno.ɹɪs]
1690, Firmamentum Sobiescianum,
Hevelius

singa kecil
Lepus
IPA: [ˈli.pəs]
Lep Leporis
IPA: [ˈlɛ.pə.ɹɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
kelinci
Libra
IPA: [ˈlai.bɹə]
Lib Librae
IPA: [ˈlai.bɹi]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
timbangan
Lupus
IPA: [ˈlu.pəs]
Lup Lupi
IPA: [ˈlu.pai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
serigala
Lynx
IPA: [ˈlɪŋks]
Lyn Lyncis
IPA: [ˈlɪn.sɪs]
1690, Firmamentum Sobiescianum,
Hevelius

lynx
Lyra
IPA: [ˈlai.ɹə]
Lyr Lyrae
IPA: [ˈlai.ɹi]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
sejenis kecapi
Mensa
IPA: [ˈmɛn.sə]
Men Mensae
IPA: [ˈmɛn.si]
1763, Lacaille
meja
Microscopium
IPA: [ˌmai.kɹəˈskou.pi.əm]
Mic Microscopii
IPA: [ˌmai.kɹəˈskou.pi.ai]
1763, Lacaille
mikroskop
Monoceros
IPA: [mɵˈnɑ.sə.ɹɑs]
Mon Monocerotis
IPA: [mɵˌnɑ.səˈɹou.tɪs]
1624, Bartsch
kuda bertanduk
Musca
IPA: [ˈmʌ.skə]
Mus Muscae
IPA: [ˈmʌ.si]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

lalat
Norma
IPA: [nɔɹˈmə]
Nor Normae
IPA: [nɔɹˈmi]
1763, Lacaille
timbangan datar
Octans
IPA: [ˈɑk.tænz]
Oct Octantis
IPA: [ɑkˈtʰæn.tɪs]
1763, Lacaille
oktan
Ophiuchus
IPA: [ˌou.fiˈju.kəs]
Oph Ophiuchi
IPA: [ˌou.fiˈju.kaɪ]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
tangan naga
Orion
IPA: [ɵˈɹai.ən]
Ori Orionis
IPA: [ˌo.ɹiˈou.nɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
pemburu
Pavo
IPA: [ˈpʰei.vou]
Pav Pavonis
IPA: [pʰəˈvou.nɪs]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

merak
Pegasus
IPA: [ˈpʰɛ.gə.səs]
Peg Pegasi
IPA: [ˈpʰɛ.gə.sai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
kuda bersayap
Perseus
IPA: [ˈpʰɝ.sjus]
Per Persei
IPA: [ˈpʰɝ.si.ai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
Perseus
Phoenix
IPA: [ˈfi.nɪks]
Phe Phoenicis
IPA: [fɪˈnai.sɪs]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

Phoenix
Pictor
IPA: [ˈpʰɪk.tɚ]
Pic Pictoris
IPA: [pʰɪkˈtʰo.ɹɪs]
1763, Lacaille
kuda-kuda
Pisces
IPA: [ˈpʰai.siz]
Psc Piscium
IPA: [ˈpʰɪ.ʃi.əm]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
ikan
Piscis Austrinus
IPA: [ˈpʰai.sɪs ɔˈstɹai.nəs]
PsA Piscis Austrini
IPA: [ˈpʰai.sɪs ɔˈstɹai.nai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
ikan selatan
Puppis
IPA: [ˈpʰʌ.pɪs]
Pup Puppis
IPA: [ˈpʰʌ.pɪs]
1763, Lacaille,
dipisahkan dari Argo Navis

buritan kapal Argo
Pyxis
IPA: [ˈpʰɪk.sɪs]
Pyx Pyxidis
IPA: [ˈpʰɪk.sədɪs]
1763, Lacaille
kompas kapal Argo
Reticulum
IPA: [ɹɪˈtʰɪ.kjə.ləm]
Ret Reticuli
IPA: [ɹɪˈtʰɪk.jə.lai]
1763, Lacaille
jaring
Sagitta
IPA: [səˈdʒɪ.tə]
Sge Sagittae
IPA: [səˈdʒɪ.ti]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
anak panah
Sagittarius
IPA: [ˌsæ.dʒəˈtʰe.ɹi.əs]
Sgr Sagittarii
IPA: [ˌsæ.dʒəˈtʰe.ɹi.ai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
pemanah
Scorpius
IPA: [ˈskɔɹ.pi.əs]
Sco Scorpii
IPA: [ˈskɔɹ.pi.ai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
kalajengking
Sculptor
IPA: [ˈskʌlp.tɚ]
Scl Sculptoris
IPA: [skʌlpˈtʰo.ɹɪs]
1763, Lacaille
alat pemahat
Scutum
IPA: [ˈskju.təm]
Sct Scuti
IPA: [ˈskju.tai]
1690, Firmamentum Sobiescianum,
Hevelius

perisai
Serpens [4]
IPA: [ˈsɝ.pɛnz]
Ser Serpentis
IPA: [sɝˈpʰɛn.tɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
ular
Sextans
IPA: [ˈsɛk.stænz]
Sex Sextantis
IPA: [sɛkˈstæn.tɪs]
1690, Firmamentum Sobiescianum,
Hevelius

sekstan
Taurus
IPA: [ˈtʰɔ.ɹəs]
Tau Tauri
IPA: [ˈtʰɔ.ɹai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
lembu jantan
Telescopium
IPA: [ˌtʰɛ.ləˈskou.pi.əm]
Tel Telescopii
IPA: [ˌtʰɛ.ləˈskou.pi.ai]
1763, Lacaille
teleskop
Triangulum
IPA: [tʰɹaiˈæŋ.gjə.ləm]
Tri Trianguli
IPA: [tʰɹaiˈæŋ.gjə.lai]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
segitiga
Triangulum Australe
IPA: [tʰɹaiˈæŋ.gjə.ləm ɔˈstrɹei.li]
TrA Trianguli Australis
IPA: [tʰɹaiˈæŋ.gjə.lai ɔˈstɹei.lɪs]
1603 Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

segitiga selatan
Tucana
IPA: [tʰjʊˈkʰei.nə]
Tuc Tucanae
IPA: [tʰjʊˈkʰei.ni]
1603 Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

burung tukan
Ursa Major
IPA: [ˈɝ.sə ˈmei.dʒɚ]
UMa Ursae Majoris
IPA: [ˈɝ.si məˈdʒo.ɹɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
beruang besar
Ursa Minor
IPA: [ˈɝ.sə ˈmai.nɚ]
UMi Ursae Minoris
IPA: [ˈɝ.si mɪˈno.ɹɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
beruang kecil
Vela
IPA: [ˈvi.lə]
Vel Velorum
IPA: [vɪˈlo.ɹəm]
1763, Lacaille,
dipisahkan dari Argo Navis

layar kapal Argo
Virgo
IPA: [ˈvɝ.gou]
Vir Virginis
IPA: [ˈvɝ.dʒə.nɪs]
Yunani kuno (Ptolemaeus)
sang perawan
Volans
IPA: [ˈvou.lænz]
Vol Volantis
IPA: [vɵˈlæn.tɪs]
1603, Uranometria,
ciptaan Keyser dan de Houtman

ikan terbang








Read On 0 komentar

aLL about AsTronomy

03.19
Arti Astronomi

Astronomi, yang secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.


Astronomi di Indonesia

  • Masyarakat tradisional

Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Keterbatasan pengetahuan membuat kebanyakan pengamatan dilakukan untuk keperluan astrologi. Pada tingkatan praktis, pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran. Dalam masyarakat Jawa misalnya dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.

Nama-nama asli daerah untuk penyebutan obyek-obyek astronomi juga memperkuat fakta bahwa pengamatan langit telah dilakukan oleh masyarakat tradisional sejak lama. Lintang Waluku adalah sebutan masyarakat Jawa tradisional untuk menyebut tiga bintang dalam sabuk Orion dan digunakan sebagai pertanda dimulainya masa tanam. Gubuk Penceng adalah nama lain untuk rasi Salib Selatan dan digunakan oleh para nelayan Jawa tradisional dalam menentukan arah selatan. Joko Belek adalah sebutan untuk Planet Mars, sementara lintang kemukus adalah sebutan untuk komet. Sebuah bentangan nebula raksasa dengan fitur gelap di tengahnya disebut sebagai Bimasakti

Read On 0 komentar

buku tamu


ShoutMix chat widget

Mengenai Saya

TALUK KUANTAN, PEKAN BARU, Indonesia

Arsip Blog

Followers


Labels